Proses Komunikasi
Pada
tataran teoritis, paling tidak kita mengenal atau memahami komunikasi dari dua
perspektif, yaitu :
1. Perspektif
Kognitif.
Komunikasi menurut Colin Cherry, yang mewakili perspektif kognitif
adalah penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk mencapai kesamaan makna atau
berbagi informasi tentang satu objek atau kejadian. Informasi adalah
sesuatu (fakta, opini, gagasan) dari satu partisipan kepada partisipan lain
melalui penggunaan kata-kata atau lambang lainnya. Jika pesan yang
disampaikan diterima secara akurat, receiver akan memiliki informasi yang sama
seperti yang dimiliki sender, oleh karena itu tindak komunikasi telah terjadi.
2. Perspektif
Perilaku.
Menurut BF. Skinner dari perspektif perilaku memandang komunikasi sebagai
perilaku verbal atau simbolik di mana sender berusaha mendapatkan satu efek
yang dikehendakinya pada receiver. Masih dalam perspektif perilaku, FEX
Dance menegaskan bahwa komunikasi adalah adanya satu respons melalui
lambang-lambang verbal di mana simbol verbal tersebut bertindak sebagai stimuli
untuk memperoleh respons. Kedua pengertian komunikasi yang disebut
terakhir, mengacu pada hubungan stimulus respons antara sender dan receiver.
Setelah
kita memahami pengertian komunikasi dari dua perspektif yang berbeda, kita
mencoba melihat proses komunikasi dalam suatu organisasi. Menurut Jerry
W. Koehler dan kawan-kawan, bagi suatu organisasi, perspektif perilaku
dipandang lebih praktis karena komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk
mempengaruhi penerima (receiver). Satu respons khusus diharapkan oleh
pengirim pesan (sender) dari setiap pesan yang disampaikannya. Ketika
satu pesan mempunyai efek yang dikehendaki, bukan suatu persoalan apakah
informasi yang disampaikan tersebut merupakan tindak berbagi informasi atau
tidak.
Sekarang
kita mencoba memahami proses komunikasi antarmanusia yang disajikan dalam suatu
model berikut :
Proses
komunikasi diawali oleh sumber (source) baik individu ataupun kelompok yang
berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai berikut :
1. Langkah
pertama yang dilakukan sumber adalah ideation yaitu penciptaan satu
gagasan atau pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan.
Ideation ini merupakan landasan bagi suatu pesan yang akan disampaikan.
2. Langkah
kedua dalam penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber
menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-kaya, tanda-tanda atau
lambang-lambang yang disengaja untuk menyampaikan informasi dan diharapkan
mempunyai efek terhadap orang lain. Pesan atau message adalah alat-alat
di mana sumber mengekspresikan gagasannya dalam bentuk bahasa lisan, bahasa
tulisan ataupun perilaku nonverbal seperti bahasa isyarat, ekspresi wajah atau
gambar-gambar.
3. Langkah
ketiga dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi
(encode). Sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan cara
berbicara, menulis, menggambar ataupun melalui suatu tindakan tertentu.
Pada langkah ketiga ini, kita mengenal istilah channel atau saluran, yaitu
alat-alat untuk menyampaikan suatu pesan. Saluran untuk komunikasi lisan adalah komunikasi tatap
muka, radio dan telepon. Sedangkan saluran untuk komunikasi tertulis
meliputi setiap materi yang tertulis ataupun sebuah media yang dapat
mereproduksi kata-kata tertulis seperti: televisi, kaset, video atau OHP
(overheadprojector). Sumber berusaha untuk mebebaskan saluran komunikasi
dari gangguan ataupun hambatan, sehingga pesan dapat sampai kepada penerima
seperti yang dikehendaki.
4. Langkah keempat, perhatian dialihkan kepada penerima
pesan. Jika pesan itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang
pendengar yang baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan tersebut akan
hilang. Dalam proses ini, penerima melakukan decoding, yaitu memberikan
penafsiran interpretasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya.
Pemahaman (understanding) merupakan kunci untuk melakukan decoding dan
hanya terjadi dalam pikiran penerima. Akhirnya penerimalah yang akan
menentukan bagaimana memahami suatu pesan dan bagaimana pula memberikan respons
terhadap pesan tersebut.
5. Proses terakhir dalam proses komunikasi adalah
feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali
pesan yang telah disampaikannya kepada penerima. Respons atau umpan balik
dari penerima terhadap pesan yang disampaikan sumber dapat berwujud kata-kata
ataupun tindakan-tindakan tertentu. Penerima bisa mengabaikan pesan
tersebut ataupun menyimpannya. Umpan balik inilah yang dapat dijadikan
landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.
No comments:
Post a Comment