Perilaku Organisasi
Di dalam suatu perusahaan terdapat suatu tindakan atau kebijakan perusahaan di mana anggota dari rekan kerja itu di tempatkan di posisi apa dan di mana. Salah satu rekan kerja dapat diposisikan di mana dalam keadaan fisik sangat dekat dengan karyawan yang lainnya tetapi yang mereka raskan ialah tampak jauh. Begitupun sebaliknya, seorang rekan kerja dapat diposisikan di dalam kondisi fisik yang jauh tetapi dapat merasakan suatu kondisi di mana perasaan yang dialami merasa dekat dengan para rekan kerja yang lain. Kondisi ini menunjukkan dengan jelas bahwa pemahaman tentang rasa kedekatan dapat diperoleh dengan tidak hanya memperkerjakan suatu karyawan tidak hanya berada di dalam satu tempa yang sama. Hal ini juga dapat menunjukkan kepada manajer manajer bahwa hal tersebut mempunyai banyak sekali keuntungan keuntungan.
Kebijakan yang berlaku dan lamanya menjalani penelitian dapat membuat kita merasa dekat dengan yang secara fisik dekat dengan kita ( Allen, 1977; Festinger 1951; Kiesler and Cummings 2002). Penjelasan tentang kondisi di atas disebut dengan Far-But-Close, di mana secara fisik para rekan kerja berada saling berjauhan tetapi dapat merasakan kedekatan di antara keduanya. Dalam pendekatan tentang ini terdapat juga asumsi yang menyatakan bahwa pengembangan teknologi di dalam teknologi komunikasi mempunyai pengembangan yang sangat pesat di mana dapat disimpulkan bahwa jarak telah ditaklukkan (Caimcross 1997). Hal ini menunjukkan bahwa suatu jarak yang jauh tidak menghalangi efektifitas kinerja suatu perusahaan di mana membutuhkan kerjasama antara rekan kerja yang ada.
Paradok Far- But-Close ini memusatkan pada efek objek kedekatan fisik. Asumsi tentang kedekatan fisik yang dikaitkan dengan suatu persaan diri ini, paradigma ini mempunyai pengertian tersendiri tentang kedekatan intepersonal. Di mana kedekatan interpersonal di dalam paradigma ini mempunyai posisi yang lebih ketika orang orang ditempatkan pada posisi yang berbeda. Hal ini dikarenakan sangatlah sulit untuk melakukan proses pendekatan interpersonal di mana hubungan face to face tidak dilakukan. Pemahaman tentang kedekatan dan jarak pada kondisi pekerjaan yang ada tentang orang-orang yang mengalaminya di dalam semata mata pandangan dari segi terminologi fisik adalah merupakan suatu pandangan yang tidak sempurna. Hal ini jelas digambarkan pada anggapan bahwa untuk meneliti tentang kedekatan perasaan pada masing masing anggota dalam suatu kelompok kerja.
Kebijakan yang berlaku dan lamanya menjalani penelitian dapat membuat kita merasa dekat dengan yang secara fisik dekat dengan kita ( Allen, 1977; Festinger 1951; Kiesler and Cummings 2002). Penjelasan tentang kondisi di atas disebut dengan Far-But-Close, di mana secara fisik para rekan kerja berada saling berjauhan tetapi dapat merasakan kedekatan di antara keduanya. Dalam pendekatan tentang ini terdapat juga asumsi yang menyatakan bahwa pengembangan teknologi di dalam teknologi komunikasi mempunyai pengembangan yang sangat pesat di mana dapat disimpulkan bahwa jarak telah ditaklukkan (Caimcross 1997). Hal ini menunjukkan bahwa suatu jarak yang jauh tidak menghalangi efektifitas kinerja suatu perusahaan di mana membutuhkan kerjasama antara rekan kerja yang ada.
Paradok Far- But-Close ini memusatkan pada efek objek kedekatan fisik. Asumsi tentang kedekatan fisik yang dikaitkan dengan suatu persaan diri ini, paradigma ini mempunyai pengertian tersendiri tentang kedekatan intepersonal. Di mana kedekatan interpersonal di dalam paradigma ini mempunyai posisi yang lebih ketika orang orang ditempatkan pada posisi yang berbeda. Hal ini dikarenakan sangatlah sulit untuk melakukan proses pendekatan interpersonal di mana hubungan face to face tidak dilakukan. Pemahaman tentang kedekatan dan jarak pada kondisi pekerjaan yang ada tentang orang-orang yang mengalaminya di dalam semata mata pandangan dari segi terminologi fisik adalah merupakan suatu pandangan yang tidak sempurna. Hal ini jelas digambarkan pada anggapan bahwa untuk meneliti tentang kedekatan perasaan pada masing masing anggota dalam suatu kelompok kerja.
No comments:
Post a Comment